Kepala BNPB Meminta Pemkab Sukabumi Waspada Cuaca Ekstrem Pekan Depan

BARA NEWS JABAR

- Redaksi

Minggu, 9 Maret 2025 - 05:28 WIB

50282 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

JAKARTA – Kepala BNPB Letjen TNI Dr. Suharyanto meminta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sukabumi untuk mewaspadai potensi cuaca ekstrem pascabencana banjir dan longsor di wilayahnya. Hal tersebut disampaikan setelah meninjau lokasi terdampak bencana di Kecamatan Simpenan dan Pelabuhan Ratu pada Sabtu (8/3).

Suharyanto mengingatkan potensi cuaca ekstrem pada 10 – 20 Maret nanti. Kepala BNPB berharap hal tersebut dapat diantisipasi dengan operasi modifikasi cuaca (OMC) sejak dini sehingga bencana banjir dan longsor (bansor) di Sukabumi tidak terulang kembali. Saat ini disiagakan 4 pesawat untuk melakukan OMC di wilayah Jabodetabek.

“Karena Sukabumi sangat khusus, kalau nanti akan dilakukan OMC dan Bupati berkeinginan. Saya akan meminta BMKG untuk menganalisis khusus Sukabumi, wilayah mana yang bahaya,” ujar Suharyanto kepada Bupati Sukabumi Asep Japar.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Apabila memang ada permintaan dari pemerintah setempat, OMC akan dilakukan untuk mengantisipasi potensi bahaya bansor merujuk prakiraan cuaca pada periode waktu 10 – 20 Maret nanti.

Selain pembahasan potensi cuaca ekstrem, Kepala BNPB juga menyampaikan beberapa poin masukan kepada Pemerintah Kabupaten Sukabumi dalam penanganan bansor.

Arahan Kepala BNPB

Pemerintah pusat berkomitmen membantu pemerintah daerah (pemda) pascabencana bansor Sukabumi. Kepala BNPB mengutarakan operasi pencarian dan pertolongan terus dilakukan oleh tim gabungan yang dipimpin Basarnas. Suharyanto mengatakan operasi pencarian dilakukan selama 7 hari, namun apabila ada permintaan warga, ini dapat diperpanjang dalam beberapa hari.

Suharyanto meminta pihak Kodim untuk berkomunikasi dengan warga yang anggota keluarganya masih hilang.

“Apabila warga sudah mengikhlaskan, operasi pencarian dapat dihentikan,” ujar Suharyanto.

Kepala BNPB juga meminta Kodim untuk mengerahkan personel di lapangan. Ini bertujuan untuk membantu BPBD dan unsur terkait dalam pembersihan sampah banjir. Apabila masih terjadi genangan, Suharyanto meminta petugas untuk memompa air agar cepat surut.

Terkait dengan bantuan makanan, Kepala BNPB memberikan masukan kepada pemerintah setempat untuk mengkaji teknis operasional antara dapur umum atau distribusi paket sembako kepada warga terdampak. Hal tersebut menggarisbawahi arahan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka setelah meninjau lokasi bencana di Kampung Gumelar dan Desa Loji.

Pada tahap pemulihan, Kepala BNPB menyampaikan kepada pemda untuk mendata jumlah keluarga yang rumahnya rusak. Apabila direlokasi, diharapkan pemda mengkomunikasikan dengan warga. Mereka yang direlokasi akan dibangunkan rumah oleh BNPB. Pada konteks ini, Suharyanto menegaskan lahan harus disiapkan oleh pemda. Sedangkan rumah warga yang rusak sedang dan ringan, dana stimulant akan diberikan sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Untuk jembatan Cidadap yang menghubungkan Desa Cidadap dan Loji, Suharyanto mengatakan, jembatan darurat atau bailey akan dibangun terlebih dahulu. Baru setelah lebaran, Kementerian PU akan membangun jembatan permanen.

Data per 7 Maret 2025, pukul 18.00 WIB, BNPB mencatat sebanyak 155 rumah terdampak banjir, sedangkan 1 rumah rusak berat. Sedangkan tanah longsor, rumah mengalami rusak berat 6 unit, rusak sedang 8, rusak ringan 9 dan terdampak 18.

Di samping tempat tinggal, kerusakan juga terjadi pada jembatan dengan rusak berat 3 unit, rusak sedang 3. Pantauan di lapangan juga menyebutkan tumah terancam 26 unit.

Dalam penanganan darurat bansor Sukabumi, Kepala BNPB menugaskan pejabat dan personel untuk memberikan pendampingan kepada BPBD setempat.

Berita Terkait

Demi Kepastian Hukum dan Administrasi Keluarga, Program Isbat Nikah di Sukamaju Akan Terus Berjalan
SWI Kritik Monopoli Organisasi Pers: Kebijakan Harus Berdasar UU Pers dan HAM
Dentuman Keras Disertai Cahaya Warna-Warni Gegerkan Warga Cirebon, Diduga Meteor Jatuh di Langit Cerah
Kontrak Rp14,4 Miliar Disoal: Pekerjaan Jalan Banjaran–Pangalengan Sarat Kejanggalan
Gempa Susulan Guncang Sukabumi Dua Kali Dini Hari, BMKG: Magnitudo 2,5 dan 3,8
Gempa Magnitudo 4,0 Guncang Wilayah Timur Laut Sukabumi, Terasa Hingga Bogor dan sekitarnya
Polisi Ungkap Hasil Labfor Ledakan di Pamulang, Gas LPG 12 Kg Jadi Pemicu
Truk Pengangkut Ribuan Paket Online Terbakar di Tol Cipali, Arus Lalu Lintas Jakarta-Cirebon Macet 1 Jam

Berita Terkait

Rabu, 15 Oktober 2025 - 19:57 WIB

Lahan Negara di Bengle Diduga Disalahgunakan untuk Timbunan Limbah Industri, DLH Karawang Bungkam

Sabtu, 20 September 2025 - 16:24 WIB

Polisi Razia Arena Sabung Ayam di Karawang, Lokasi Sudah Kosong Saat Didatangi

Jumat, 22 Agustus 2025 - 06:48 WIB

Gempa Magnitudo 4,9 Guncang Bekasi, 41 Rumah dan Fasilitas Umum di Karawang Rusak, 111 Jiwa Terdampak

Sabtu, 26 Juli 2025 - 18:40 WIB

Di Tengah Desakan Demo Nasional, Komunitas Ojol Karawang Pilih Jalur Konstitusional dan Jaga Kamtibmas

Jumat, 13 Juni 2025 - 13:42 WIB

Dekatkan Layanan Zakat ke Rakyat, BAZNAS Jabar Hadirkan Servis Motor Gratis hingga Charity Store di Karawang

Minggu, 9 Maret 2025 - 05:18 WIB

Tiga Kecamatan di Kabupaten Karawang Terendam Banjir Hingga Dua Meter

Kamis, 6 Maret 2025 - 13:10 WIB

Jawa Barat Istimewa: Sinergi Pemda dan Forkopimda Wujudkan Pembangunan Terintegrasi

Senin, 24 Februari 2025 - 00:23 WIB

Polres Karawang Berhasil Ungkap Kasus Penggelapan Lahan 106 Hektare

Berita Terbaru