Bekasi — Polres Metro Bekasi berhasil mengungkap sebuah pabrik ilegal pembuat produk skincare palsu di kawasan Babelan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Dalam penggerebekan tersebut, delapan orang diamankan, termasuk pemilik pabrik.
Kapolres Metro Bekasi, Kombes Mustofa, menjelaskan bahwa para tersangka terdiri dari satu pemilik usaha berinisial SP dan tujuh karyawan yakni ES, SI, IG, S, AS, UH, dan RP. Usaha ilegal ini telah beroperasi sejak tahun 2023 dengan omzet mencapai Rp1,2 miliar atau sekitar Rp50 juta per bulan.
“Pengungkapan kasus ini bermula dari laporan masyarakat pada 21 Mei 2025. Sejumlah korban mengalami iritasi kulit seperti rasa panas dan beruntusan setelah menggunakan produk skincare yang diproduksi pabrik ini,” ujar Kombes Mustofa dalam konferensi pers, Selasa (27/5/2025).
Petugas langsung melakukan penyelidikan dan menangkap para pelaku saat sedang melakukan proses produksi. Dari lokasi penggerebekan, polisi menyita ribuan produk skincare palsu, antara lain 1.020 pencuci wajah, 1.022 toner, 1.015 serum, 1.035 krim siang, 1.035 krim malam, dan 1.030 whitening gel.
Selain itu, turut disita pula bahan baku dan alat produksi seperti 20 jeriken bahan baku, dua dus krim pemutih, ratusan paket siap kirim, serta alat produksi seperti vakum dan stiker label palsu.
Mustofa menambahkan, modus operandi pelaku adalah membeli bahan baku, kemasan botol, dan label merek ternama melalui platform e-commerce . Mereka kemudian meracik produk tanpa izin edar dan menjualnya secara online seolah-olah sebagai produk asli.
Akibat perbuatannya, para tersangka dijerat dengan Pasal 435 dan/atau Pasal 436 Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan serta Pasal 100 ayat (2) Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2016 tentang Merek dan Indikasi Geografis.
Saat ini seluruh tersangka telah ditahan di Rutan Polres Metro Bekasi dan masih menjalani proses hukum lebih lanjut. Pengungkapan ini menjadi peringatan bagi masyarakat untuk lebih waspada terhadap produk kecantikan yang tidak jelas izin edarnya. (*)