Untung Maryono Tanggapi Pernyataan Megawati Soal PDI Perjuangan di Tahun Vivere Pericoloso

BARA NEWS JABAR

- Redaksi

Sabtu, 18 Januari 2025 - 00:32 WIB

50249 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Bogor – Megawati Soekarnoputri pada pidatonya saat Hari Ulang Tahun (HUT) ke-52 PDI Perjuangan menyebut frasa dalam Bahasa Italia, Vivere Pericoloso. Frasa tersebut artinya tahun menyerempet bahaya, seperti disampaikan oleh mantan Ketua DPRD Kota Bogor periode 2014-2019, H. Untung W. Maryono, SE.Ak. kepada awak media pada Sabtu (18/1/2025).

Menurut Untung, yang disampaikan Megawati cukup masuk akal, karena waktu belakangan merupakan tahun ujian politik bagi PDI Perjuangan. Mulai dari perjuangan keras di Pileg, disusul dikeroyok banyak parpol di Pilkada. Sekjen PDI Perjuangan dicari kesalahannya oleh KPK hingga ada potensi dugaan intervensi pihak luar ‘mengawut-awut’ PDI Perjuangan di Kongres pada April mendatang,” kata Untung.

Untung juga merupakan kader kawakan PDI Perjuangan. Ia percaya PDI Perjuangan mampu melewati beragam ujian politik di tahun Vivere Pericoloso.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Sebagai partai yang telah berusia 52 tahun, PDI Perjuangan kenyang dengan pahit getir politik adu domba, hingga politik tekanan. Sebab, Sejarah sudah mencatat hal itu, bahwa PDI Perjuangan mampu melewati rintangan terberat di masa rezim Orde Baru,” kata Untung.

Lebih lanjut Untung mengatakan, dalam perjalanan sejarah, PDI Perjuangan merupakan rumah kaum nasionalis. Partai tersebut menempa kadernya memuliakan ibu, matang dalam kesetiaan, dan pantang menyerah ditekan.

“Saya yang melewati perjalanan di PDI Perjuangan, dimulai dari ketua ranting, ketua PAC, pengurus DPC, hingga ketua DPC PDI Perjuangan Kota Bogor, tak pernah terpikir meninggalkan rumah yang sudah membesarkan saya. Dan, saya juga bersyukur juga berterimakasih, karena Ibu Megawati yang juga ibu saya serta ibu para kader banteng, sudah memberi saya kesempatan di politik, hingga menjadi wakil rakyat,” kata Untung.

Berkarir politik di PDI Perjuangan, Untung jadi mengenal pentingnya memaknai memuliakan ibu. Baik itu ibunya sendiri, juga Megawati yang ia anggap orang tua sendiri. Karena hal tersebut, rasa setianya menebalkan semangatnya untuk selalu menjaga Megawati. Bagi Untung, hidup mati bersama Megawati, hingga tutup mata nanti selalu bersama PDI Perjuangan. Sebab, PDI Perjuangan jalan takdir baginya.

Meski tak menjabat pengurus atau wakil rakyat pada saat sekarang ini, Untung mengaku tak henti membesarkan PDI Perjuangan. Buktinya, ia menggalang kader lawas yang tercecer untuk berhimpun di wadah Banteng Balik Kandang (BBK).

“Beberapa rekan pengurus yang sebelumnya sudah tak lagi di partai, kini kembali lagi, dan bersama di wadah BBK. Karena, sebelumnya kita sampaikan seruan, PDI Perjuangan merupakan rumah persaudaraan yang sarat sejarah dan silaturahmi. Alhamdulillah, bersama semangat bersaudara, rekan-rekan yang pernah tinggalkan partai kini kembali. Kembali dalam satu rasa, satu persaudaraan,” kata Untung.

Untung sangat meyakini, mereka yang meninggalkan Megawati dan PDI Perjuangan akan merasakan dampaknya. Mereka akan redup karir politiknya.

“Cerita itu banyak terjadi. Saat meninggalkan Ibu Mega, karir politik selesai. Mulai tokoh nasional hingga daerah. Kenapa? Karena Ibu Mega itu tak beda seperti ibu kita. Siapapun yang mendurhakai ibu, pastinya akan celaka. Memuliakan ibu, menjaga ibu, selalu bersama ibu, itu yang terbaik. Jadi, itu alasan saya untuk selalu setia dukung Ibu Megawati,” kata Untung.

(Dilaporkan oleh Muhammad Fadhli)

Berita Terkait

Alumni STM se-Kota Bogor Gelar “Jum’at Berkah”, Bagikan Ratusan Makan Gratis
Gubernur Dedi Sebut Siswa Trauma akibat Makan Bergizi Gratis
Viral Video Kakak Adik di Parung Bertukar Seragam Demi Sekolah, Pemcam Turun Tangan: “Kami Tak Akan Diam”
💡 Transformasi Digital: Solusi Cerdas Tata Kelola Kemasjidan dan Manajemen Umat Masa Kini
Kabiro Bara News Bogor, Ariyadi (Bang Ucok), Meninggal Dunia, Pimpinan Redaksi Bara News Jabar Sampaikan Belasungkawa
Berboncengan Lawan Arah di Tengah Kemacetan, Remaja Bogor Tewas Tertabrak
Penertiban 89 Bangunan Liar di Jalan Raya Bogor, Termasuk Pos Ormas: Pemerintah Tegaskan Ketertiban Umum
Hak Jawab Terkait Berita Konflik Lahan Desa Pancawati Memanas Petani Vs LSM

Berita Terkait

Kamis, 16 Oktober 2025 - 15:37 WIB

Kapten Roland Jadi Nahkoda Harapan, TMMD 126 Bawa Air Bersih ke Warga Wangunjaya

Kamis, 16 Oktober 2025 - 01:01 WIB

TMMD Ke-126: Menembus Tanah, Menyambung Hati di Desa Wangunjaya

Rabu, 15 Oktober 2025 - 23:02 WIB

Dari Cangkul ke Cor Beton, TMMD Ke-126 Ukir Kemajuan di Desa Wangunjaya

Sabtu, 11 Oktober 2025 - 04:03 WIB

Perempuan Tanpa Identitas Ditemukan Tewas di Sungai Citarum, Polisi Lakukan Penyelidikan

Kamis, 9 Oktober 2025 - 22:50 WIB

Demi Kepastian Hukum dan Administrasi Keluarga, Program Isbat Nikah di Sukamaju Akan Terus Berjalan

Senin, 6 Oktober 2025 - 10:08 WIB

SWI Kritik Monopoli Organisasi Pers: Kebijakan Harus Berdasar UU Pers dan HAM

Sabtu, 4 Oktober 2025 - 21:56 WIB

Kontrak Rp14,4 Miliar Disoal: Pekerjaan Jalan Banjaran–Pangalengan Sarat Kejanggalan

Sabtu, 27 September 2025 - 04:19 WIB

Pembangunan SD Negeri Lawe Bekung Akrobat Tanpa Pelindung, Pelanggaran K3 Menggila

Berita Terbaru