Janji Tinggal Janji, Uang Ganti Rugi Tol Trans-Sumatra Tak Kunjung Cair

REDAKSI JABAR

- Redaksi

Selasa, 18 Februari 2025 - 07:42 WIB

50239 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Lampung Selatan ,baranewsjabar.com//

Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia dari sila ke – 5 Pancasila agaknya hanya slogan belaka di Negara Kesatuan Republik Indonesia ini.

Betapa tidak, keadilan seolah hanya untuk sikaya dan penguasa, rakyat jelata tertindas dalam belenggu sengketa,
harapan mendapatkan ganti rugi hanya fatamorgana, bahkan ada diantaranya sampai tutup usia,
apakah ini yang disebut negara berazazkan pancasila..!!?

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Ungkapan rangkaian kata diatas menggambarkan curahan hati betapa miris nasib 56 warga Desa Sukabaru Kecamatan Penengahan Kabupaten Lampung Selatan korban penggusuran Jalan Tol Trans Sumatera ( JTTS ) 8 tahun tak menerima ganti rugi/kompensasi dari Pemerintah, sementara mereka masih terbebani membayar pajak PBB.

Suradi selaku ketua kelompok masyarakat ( Pokmas ) dari 56 warga Desa Sukabaru Kecamatan Penengahan Kabupaten Lampung Selatan
mencurahkan keluh kesah perjalanan kasus sengketa tanah penuh drama tersebut kepada media di kediaman nya Desa Sukabaru Kecamatan Penengahan Kabupaten Lampung Selatan. Selasa ( 11/2/2025 )

Ia mengungkapkan langkah perjalanan yang penuh aral rintang demi menuntut keadilan hak sebagai warga negara tak kunjung diberikan meski Mahkamah Agung ( MA ) telah menyatakan gugatan di menangkan dirinya dan kawan kawan.

“Kami sudah menang di Pengadilan Negri ( PN ) Kalianda bahkan sampai MA Makamah Agung, dengan
Putusan Makamah Agung tgl 21/12/2023 sampai sekarang tgl 11/2/2025 belum juga dibayarkan.
Padahal Proses surat menyurat sudah di lalui semua”. Ujar ketua pokmas Desa Sukabaru itu.

“Ada apa di BPN lampung selatan dan di kantor PUPR serta di Pengadilan PN kalianda?? ketika sudah ada putusan pengadilan MA, kami masih belum bisa menerima uang ganti rugi hak kami??” ucapnya tak habis pikir.

Kemuadian Ia juga mengungkapkan ada kasus serupa dari sahabat nya atas nama pak Sutarji yang sama dan di klaim kehutan dan sudah putus menang. Namun kemudian di bayar uang ganti rugi jalan Tol nya.
Sementara, dirinya dan 55 warga korban penggusuran Tol sampai saat ini belum juga dibayarkan uang ganti ruginya.

“Ada apa ya Tol Lampung Selatan?? banyak menuai konflik, tanah warga yang sudah di tempati turun temurun di klaim masuk tanah kawasan HP ( Hutan Produksi/regester). Ujungnya banyak pengaduan di PN Kalianda dan sudah menang sampai tingkat Makamah Agung tapi tak sama, ada yang sudah dapat uang ada yang belum dapat ganti rugi tanah tol”. Ungkapnya

Lebih lanjut Suradi membeberkan banyak ke janggalan di lampung selatan, kasus proyek jalan tol walau di klaim tanah Kehutanan, namun ada . sudah di bayar tanpa melalui proses persidangan.

Melihat dan merasakan perjalanan kasus yang penuh drama itu, membuat Suradi dkk dalam waktu dekat akan mengambil langkah strategis yang di anggap perlu guna menguak jika ada tabir kepalsuan dibalik perjalanan kasus yang penuh sengketa itu dengan melapor kepada Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto di Istana Negara Jakarta.

Ia akan membeberkan kisah nyata yang di alaminya bersama 55 warga Dusun Buring Desa Sukabaru Lampung Selatan guna mohon keadilan sila ke 5 Pancasila dimana Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia tak berlaku bagi mereka.

“Perlu diketahui, tanah kami ada Validasi dari BPN dengan luas tanah jumlah 20 hektar dan ada data nomenatif dengan jumlah total uang 20 milyar, tapi kok cuman tulisan dan data dari BPN Lampung Selatan saja. Kami juga punya surat salinan putusan PN Kalianda sampai Mahkamah Agung sudah Inkracht keputusan hukum tetap, kami juga bayar pajak PBB”. Beber Suradi.

Namun sungguh ironis, meskipun tanah suradi dkk sudah jadi jalan tol tapi kenyataanya suradi dkk masih di bebani bayar pajak PBB, sementara dana tak kunjung di berikan, itulah pakta kisah nyata yang dialami Suradi dkk dalam perjuangan menuntut keadilan sebagai warga Negara Indonesia yang berazazkan Pancasila dan UUD 45.
Red ( Adi / *E.S * )

Berita Terkait

TMMD Ke-126: Menembus Tanah, Menyambung Hati di Desa Wangunjaya
Dari Cangkul ke Cor Beton, TMMD Ke-126 Ukir Kemajuan di Desa Wangunjaya
Lahan Negara di Bengle Diduga Disalahgunakan untuk Timbunan Limbah Industri, DLH Karawang Bungkam
SMPN 35 Bandung Dilengkapi Perpustakaan Digital, Wujudkan Literasi Tanpa Batas
Maraknya Penjualan Obat Berjenis Tramadol, Eximer, Dextro, Dan Triex Di Wilayah Kota Bandung Memperlihatkan Lemahnya Pengawasan Aparat Penegak Hukum
Demi Kepastian Hukum dan Administrasi Keluarga, Program Isbat Nikah di Sukamaju Akan Terus Berjalan
BAZNAS Jabar Salurkan Beasiswa untuk 102 Mahasiswa Berprestasi
DPRD Kota Bandung Apresiasi Kontribusi Sektor Pariwisata Terhadap Pendapatan Daerah

Berita Terkait

Selasa, 14 Oktober 2025 - 17:25 WIB

SMPN 35 Bandung Dilengkapi Perpustakaan Digital, Wujudkan Literasi Tanpa Batas

Kamis, 9 Oktober 2025 - 22:50 WIB

Demi Kepastian Hukum dan Administrasi Keluarga, Program Isbat Nikah di Sukamaju Akan Terus Berjalan

Kamis, 9 Oktober 2025 - 14:54 WIB

BAZNAS Jabar Salurkan Beasiswa untuk 102 Mahasiswa Berprestasi

Selasa, 7 Oktober 2025 - 13:13 WIB

DPRD Kota Bandung Apresiasi Kontribusi Sektor Pariwisata Terhadap Pendapatan Daerah

Selasa, 7 Oktober 2025 - 13:01 WIB

Rapat Paripurna DPRD Kota Bandung Setujui 3 Raperda Baru! Ini Dia yang akan Jadi Payung Hukum Penting bagi Warga

Senin, 6 Oktober 2025 - 10:08 WIB

SWI Kritik Monopoli Organisasi Pers: Kebijakan Harus Berdasar UU Pers dan HAM

Minggu, 5 Oktober 2025 - 13:19 WIB

Golkar Kota Bandung Peringati Hari Ulang Tahun Ke-61 Menyapa Warga Lewat Aksi Sosial

Minggu, 5 Oktober 2025 - 12:53 WIB

Asep Robin Anggota Komisi II DPRD, Hadiri Pembukaan Musik Journey East Pride 2025 di Teras Cibiru

Berita Terbaru