SUKABUMI — Pemerintah Desa Kadaleman bersama Paguyuban Kepala Desa dan Perangkat Desa Pajampangan (PKPP) meninjau secara langsung proses rehabilitasi Bendungan Irigasi Cikarang Cigangsa yang berada di wilayah Desa Kadaleman, Kecamatan Surade, Kabupaten Sukabumi. Peninjauan tersebut dilakukan pada Selasa (7/10), sebagai wujud dukungan dan pengawasan atas proyek infrastruktur yang dinantikan masyarakat, khususnya para petani di kawasan tersebut.
Kepala Desa Kadaleman, Rosyid, menyampaikan rasa syukur dan apresiasi atas dimulainya perbaikan bendungan yang telah lama dinanti. Menurutnya, keberadaan bendungan tersebut menjadi kunci utama dalam pengairan lahan pertanian warga di tiga desa sekitar.
“Kami bersyukur kepada Allah subhanahu wa ta’ala atas segala rahmat-Nya, sehingga kita dikaruniai rezeki sehat dan iman. Dan kami pun sangat berterima kasih kepada Pemerintah Provinsi Jawa Barat dengan adanya perbaikan bendungan ini,” ungkap Rosyid saat ditemui di lokasi peninjauan.
Proyek rehabilitasi bendungan ini, menurut Rosyid, merupakan jawaban dari harapan yang telah bertahun-tahun disampaikan oleh para petani. Ia berharap seluruh aparat desa terkait ikut menyaksikan dan memantau langsung proses pembangunan di lapangan agar transparansi dan pengawasan berjalan lebih optimal.
“Saluran ini mengairi lahan pertanian di tiga desa. Maka kami juga meminta perangkat desa lain untuk turun langsung melihat perkembangan pembangunan ini,” tutur Rosyid.
Ketua PKPP yang juga Kepala Desa Citangklar, Surahman, turut hadir mendampingi Rosyid. Ia mengajak warga untuk tidak terjebak dalam pro dan kontra atas proyek yang sedang berjalan, dan menekankan pentingnya kesabaran dalam menghadapi proses rehabilitasi yang bersifat teknis.
“Mari kita bersabar menunggu pelaksanaan perbaikan saluran. Semua membutuhkan proses,” ujar Surahman. Ia mencontohkan bahwa pelaksanaan rehabilitasi bendungan yang seharusnya dimulai awal Agustus 2025 baru bisa dikerjakan pada bulan September karena adanya dinamika di lapangan.
Dalam peninjauan tersebut, keduanya juga menjelaskan bahwa penjadwalan pekerjaan, termasuk proses pembobokan bendungan, mengalami perubahan akibat kendala dalam pengangkutan bahan bangunan. Rosyid dan Surahman meminta masyarakat agar memahami dan tidak tergesa-gesa menilai proses yang masih terus berjalan.
“Jika warga ingin mendapatkan informasi yang lebih akurat, silakan hubungi kami secara langsung. Bila penasaran, silakan lihat papan nama proyek dari penyedia jasa,” kata Rosyid, didampingi Surahman, di akhir kunjungan mereka.
Peninjauan proyek ini menjadi bentuk keterlibatan langsung para pemangku kepentingan lokal dalam mengawal pembangunan desa serta memastikan agar hasilnya benar-benar dirasakan oleh masyarakat, khususnya dalam mendukung ketahanan pangan dan produktivitas pertanian.