Ketua Komisi II Aris Supriyatna Jadi Narsum Dengan Tema Menelisik Dampak Studi Tour Terhadap Wisata Kota Bandung

REDAKSI KOTA BANDUNG

- Redaksi

Kamis, 7 Agustus 2025 - 13:54 WIB

50101 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ketua Komisi II DPRD Kota Bandung H. Aries Supriyatna, S.H., M.H., menjadi narasumber di diskusi Radio PRFM, Bandung, Kamis, 7 Agustus 2025. Tofan/Humpro DPRD Kota Bandung.

BANDUNG, baranewsjabar.com – Ketua Komisi II DPRD Kota Bandung H. Aries Supriyatna, S.H., M.H., menjadi narasumber di diskusi Radio PRFM, Bandung, Kamis, 7 Agustus 2025. Diskusi kali ini mengangkat tema “Menelisik Dampak Pelarangan Studi Tour Terhadap Wisata Kota Bandung”.

Pelarangan karya wisata ini menyeruak dari usulan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi. Polemik pun muncul terkait keluhan orang tua dan di sisi lain dampak pada pariwisata.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Aries menilai study tour masih bermanfaat dilakukan bila tujuannya murni didasarkan pada pendidikan luar sekolah, ketimbang sekadar jalan-jalan. Pada poin ini ia mendapat banyak keluhan dari orang tua yang keberatan dengan biaya study tour. Di sisi lain, ia pun memahami adanya perputaran ekonomi di sektor pariwisata imbas dari kebijakan pelarangan study tour.

Sebagai solusi, Aries mengusulkan pendekatan yang lebih terukur untuk menyeimbangkan kepentingan pendidikan dan ekonomi. Ia menyarankan agar pemerintah mengalokasikan anggaran untuk membiayai study tour bagi siswa tidak mampu, dengan fokus pada kegiatan yang berkorelasi dengan peningkatan kualitas pendidikan.

“Bagi yang tidak mampu, disubsidi oleh pemerintah. Study tour harus dipilih hanya untuk kegiatan yang punya korelasi dengan pendidikan, bukan sekadar jalan-jalan ke pantai,” ujarnya.

Aries juga menyoroti pentingnya pengawasan supaya tidak lagi muncul kebijakan sekolah yang memunculkan diskriminasi bagi siswa yang tidak mampu ikut serta. Bahkan, sempat ada kebijakan sekolah yang dikeluhkan orang tua karena harus tetap membayar meski tak bisa ikut, atau menggantinya dengan tugas yang membebani siswa.

Menurut Aries, kebijakan pelarangan study tour merupakan respons terhadap keluhan masyarakat, khususnya dari keluarga siswa yang tidak mampu. Ada pula kondisi ketika orang tua memaksakan diri untuk membiayai study tour demi anak mereka, meskipun secara finansial sulit.

“Banyak keluhan dari siswa-siswa yang tidak mampu. Kadang-kadang, kalau anak itu dalam posisi sulit, satu sisi orang tuanya tidak mampu, tetapi walaupun dirinya dibebaskan untuk tidak ikut, sebagai seorang anak ada tekanan sosial yang akhirnya berbalik ke orang tuanya,” ujarnya.

Namun, Aries juga menyoroti sisi lain dari kebijakan ini, yaitu dampak negatifnya terhadap sektor pariwisata dan ekonomi lokal. “Study tour itu ternyata mempunyai dampak positif terhadap wisata dan perekonomian, seperti UMKM, transportasi, dan sebagainya. Pelarangan ini menimbulkan reaksi karena ada bagian masyarakat yang terdampak,” katanya.

Aries menyoroti penurunan aktivitas ekonomi di destinasi wisata populer seperti Museum Geologi. “Sebelum ada kebijakan ini, jalan di sekitar Museum Geologi penuh dengan bus. Para pedagang UMKM juga ramai karena ada kerumunan. Tetapi sekarang sepi,” katanya. Ia menambahkan, study tour sebetulnya memiliki nilai pendidikan, seperti kunjungan ke Museum Geologi yang memberikan pengetahuan tentang dinosaurus dan dunia geologi kepada siswa.

Aries meminta Pemerintah Kota Bandung agar lebih berhati-hati dalam mengeluarkan kebijakan. Kebijakan yang akan dikeluarkan harus didasarkan pada kajian yang komprehensif, sehingga tujuan dan dampaknya bisa terukur. Sebab, pemerintah punya tugas melindungi masyarakat, bukan menambah masalah baru.*

Berita Terkait

SMPN 35 Bandung Dilengkapi Perpustakaan Digital, Wujudkan Literasi Tanpa Batas
Maraknya Penjualan Obat Berjenis Tramadol, Eximer, Dextro, Dan Triex Di Wilayah Kota Bandung Memperlihatkan Lemahnya Pengawasan Aparat Penegak Hukum
Demi Kepastian Hukum dan Administrasi Keluarga, Program Isbat Nikah di Sukamaju Akan Terus Berjalan
BAZNAS Jabar Salurkan Beasiswa untuk 102 Mahasiswa Berprestasi
DPRD Kota Bandung Apresiasi Kontribusi Sektor Pariwisata Terhadap Pendapatan Daerah
Rapat Paripurna DPRD Kota Bandung Setujui 3 Raperda Baru! Ini Dia yang akan Jadi Payung Hukum Penting bagi Warga
SWI Kritik Monopoli Organisasi Pers: Kebijakan Harus Berdasar UU Pers dan HAM
Golkar Kota Bandung Peringati Hari Ulang Tahun Ke-61 Menyapa Warga Lewat Aksi Sosial

Berita Terkait

Minggu, 21 September 2025 - 00:15 WIB

Gempa Magnitudo 4,0 Guncang Wilayah Timur Laut Sukabumi, Terasa Hingga Bogor dan sekitarnya

Sabtu, 30 Agustus 2025 - 17:00 WIB

BRI Luncurkan Program Beasiswa dan Renovasi Sekolah di Sukabumi, Dukung Kemajuan Pendidikan Nasional

Selasa, 19 Agustus 2025 - 04:37 WIB

Marching Band SDN 4 Pasir Ipis Meriahkan HUT RI ke-80 dengan Atraksi Drum Band yang Kompak dan Gemilang

Senin, 18 Agustus 2025 - 04:09 WIB

HUT RI ke-80 Menjadi Ajang Perlombaan Keberhasilan Kepala Desa

Minggu, 17 Agustus 2025 - 00:50 WIB

Kades Rosid: Mengisi Kemerdekaan dengan Merayakan Rasa Syukur

Jumat, 30 Mei 2025 - 11:28 WIB

Sapu Bersih Narkoba di Sukabumi: 16 Kasus Terungkap, 19 Tersangka Diciduk, Barang Bukti Rp436 Juta Diamankan

Selasa, 11 Maret 2025 - 23:41 WIB

Dulu Ragu, Kini Pasti! Sertifikasi Tanah Garapan Jadi Kenyataan

Rabu, 5 Maret 2025 - 04:15 WIB

Dedi Mulyadi Apresisasi Polantas Sukabumi Yang Gagalkan Percobaan Bunuh Diri

Berita Terbaru