SERANG | Kasus pengeroyokan terhadap wartawan dan staf Humas Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) di Kabupaten Serang, Banten, terus bergulir. Enam orang telah ditetapkan sebagai tersangka, salah satunya merupakan anggota Brimob Polda Banten.
Peristiwa kekerasan itu terjadi pada 22 Agustus 2025 di halaman PT Genesis Regeneration Smelter (GRS), Kecamatan Jawilan. Dua korban, yakni wartawan Rifky dan Anton dari Humas KLH, disebut mengalami kekerasan fisik saat menjalankan tugas peliputan.
Polisi mengamankan enam orang tersangka. Tiga orang, yaitu K, B, dan R, diduga melakukan pengeroyokan terhadap staf Humas KLH. Sedangkan dua lainnya, A dan F, terlibat dalam aksi pengejaran dan penganiayaan terhadap wartawan. Satu orang tersangka lainnya merupakan anggota Brimob.
Kuasa hukum keluarga para tersangka dan pihak perusahaan, Asep Indra Hendriyana, menyampaikan permohonan maaf kepada korban dalam konferensi pers yang digelar di Kota Serang, Sabtu (4/10/2025). Ia menyatakan bahwa pihak keluarga sangat menyesalkan insiden tersebut dan berharap para korban dapat memberikan maaf.
“Kami menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada saudara Rifky dan mas Anton. Kami mewakili keluarga dan perusahaan berharap pintu maaf bisa diberikan,” ujar Asep.
Ia menambahkan bahwa hampir seluruh tersangka merupakan tulang punggung keluarga dan memiliki anak yang masih kecil. Dalam kesempatan itu, perusahaan juga menyatakan siap bertanggung jawab secara moral maupun kompensasi.
“Kiranya kejadian ini menjadi yang terakhir di Kabupaten Serang maupun di Indonesia,” katanya.
Ia berharap penyelesaian kasus ini dapat ditempuh melalui pendekatan damai, termasuk dengan upaya Restorative Justice. Namun hingga saat ini, proses hukum masih tetap berjalan.
Salah satu korban menyatakan dirinya secara pribadi telah memaafkan para pelaku. Namun ia menegaskan bahwa proses hukum tetap harus berlangsung sesuai aturan yang berlaku. (*)