Garut – Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Garut, Helena Octavianne, punya cara unik dalam membangun pelayanan dan penegakan hukum yang profesional dan berhati nurani. Helena menghadirkan tokoh pengembangan diri dan kepemimpinan nasional, Bang Bob, dalam pelatihan Character Building yang digelar di Aula Kejari Garut, Senin (29/9/2025).
Bekerja sama dengan TobeIndonesia, kegiatan pelatihan ini diikuti seluruh pegawai dan jaksa di lingkungan Kejari Garut. Materi difokuskan pada penguatan karakter, pengembangan pola pikir positif, dan nilai-nilai kepemimpinan yang aplikatif di lingkungan kerja.
“Acara ini diharapkan bisa meningkatkan kualitas kepemimpinan internal. Supaya setiap pejabat dan pegawai bisa jadi role model bagi timnya,” kata Helena dalam sambutannya.
Menurut Helena, penguatan karakter dan jiwa kepemimpinan merupakan landasan penting untuk memperkuat etos kerja aparatur penegak hukum. Ia menyebut pembentukan karakter tak kalah penting dibanding penguasaan hukum dan prosedur.
“Kami ingin setiap jaksa dan pegawai melayani sepenuh hati, bekerja berdasarkan SOP, disiplin, dan solid dalam koordinasi,” tambahnya.
Helena juga menekankan bahwa peningkatan kompetensi sumber daya manusia harus jadi budaya kerja. Pesan itu sejalan dengan upaya Kejari Garut untuk terus berkembang, adaptif, dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat.
Selain kegiatan pelatihan ini, Kejari Garut juga dikenal aktif mendorong inovasi layanan. Termasuk di antaranya pembentukan posko layanan hukum bagi perempuan, anak, dan penyandang disabilitas sebagai bentuk komitmen dalam memperluas akses keadilan bagi kelompok rentan.
Bang Bob, yang hadir sebagai pemateri, menyampaikan pentingnya bekerja dengan hati dan kepemimpinan yang kuat. Ia mendorong para insan Adhyaksa untuk tidak hanya paham hukum, tetapi juga memiliki mental tangguh dan sifat melayani.
Kegiatan berlangsung interaktif. Para peserta aktif dalam diskusi, simulasi, hingga penyusunan komitmen bersama.
“Kegiatan ini menjadi bagian dari pembaruan kultur kerja. Kami ingin terus bergerak menuju pelayanan dan penegakan hukum yang profesional, integritas, dan humanis,” tegas Helena.