Polisi Bongkar Sindikat Uang Palsu di Garut, 1.200 Lembar Disita

BARA NEWS JABAR

- Redaksi

Jumat, 26 September 2025 - 00:13 WIB

50174 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

GARUT — Jajaran Kepolisian Resor Garut berhasil mengungkap praktik pembuatan uang palsu yang beroperasi di salah satu kawasan permukiman di Kecamatan Karangpawitan. Dari lokasi penggerebekan, polisi menyita lebih dari 1.200 lembar uang palsu pecahan Rp 100 ribu dan meringkus tiga tersangka yang terlibat dalam produksi dan distribusinya.

Kapolres Garut AKBP Yugi Bayu Hendarto menyampaikan, pengungkapan ini merupakan hasil kerja Tim Sancang yang telah membuntuti kegiatan para pelaku beberapa waktu terakhir. Tiga orang yang diamankan masing-masing berinisial RP (26) asal Banten, DS (27) asal Ciamis, serta A (47), warga Maros, Sulawesi Selatan, yang diduga sebagai otak dari kejahatan ini.

“Mereka diamankan beberapa hari lalu saat tengah memproduksi uang palsu di rumah kontrakan yang dijadikan lokasi produksi,” ujar Yugi kepada wartawan, Selasa (23/9/2025).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Tersangka A, kata Yugi, diketahui merupakan residivis dengan rekam jejak kasus yang serupa dan sempat menjalani hukuman penjara setelah divonis bersalah oleh pengadilan di wilayah Jawa Tengah. Kini, ia kembali mengulangi perbuatannya dengan membangun jaringan baru dari balik rumah sunyi di Garut.

Polisi menemukan sejumlah alat bukti berupa mesin cetak dan kertas khusus yang digunakan para pelaku. Untuk menghasilkan lembaran palsu yang menyerupai uang asli, para pelaku menggunakan kertas roti, disertai pemalsuan pita pengaman dan nomor seri agar tampak meyakinkan secara kasat mata.

“Kalau dilihat sepintas, sulit dibedakan dengan uang asli,” ujar Kasat Reskrim Polres Garut, AKP Joko Prihatin.

Menurut Joko, sindikat ini tidak langsung menyebarkan uang palsu ke masyarakat. Mereka memilih menjual hasil produksinya kepada pengedar di berbagai wilayah. Berdasarkan pengakuan para tersangka, 30 lembar uang palsu pecahan Rp 100 ribu dijual seharga Rp 1 juta.

“Dalam kurun waktu satu bulan beroperasi di Garut, mereka telah menjual sekitar 300 lembar kepada seorang pengedar di kawasan Ciamis dengan harga Rp 10 juta,” jelas Joko.

Pengungkapan kasus ini menjadi perhatian khusus aparat kepolisian, mengingat peredaran uang palsu tidak hanya dapat merusak sistem perekonomian, tetapi juga merugikan masyarakat kecil yang menjadi korban secara langsung.

Saat ini, ketiga tersangka sudah diamankan di Mapolres Garut dan dikenakan Pasal 36 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2011 tentang Mata Uang, serta Pasal 244 dan 245 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) dengan ancaman hukuman sampai 15 tahun penjara.

Polisi masih mendalami keterlibatan pihak lain serta jaringan pengedar yang menerima suplai dari kelompok ini. Masyarakat diimbau tetap waspada dan segera melapor ke pihak berwajib jika menemukan dugaan peredaran uang palsu di lingkungannya.

Berita Terkait

Kurang dari 24 Jam, Polisi Berhasil Menangkap Pembunuh Lansia di Subang
Gandeng Bang Bob, Kajari Garut Dorong Penguatan Karakter Jaksa Lewat “Character Building”
Polda Jabar Ungkap 257 Kasus Narkotika Sepanjang September 2025
Jurnalis Ambarita Dikeroyok saat Liputan di Bekasi, HP Dirampas dan Data Liputan Hilang
Jaringan Narkoba Tembakau Sintetis Berbasis Instagram Dibongkar, Pabrik Ditemukan di Apartemen Cikarang
Dua Pelaku Pembunuhan di Cianjur Ditangkap, Motif Dipicu Konflik Geng Motor
569 Siswa di Garut Diduga Keracunan Makanan Gratis, Dominasi Pelajar SD
Belum Dieksekusi, Kejagung Pastikan Tak Ada Unsur Politis dalam Kasus Silfester Matutina

Berita Terkait

Senin, 6 Oktober 2025 - 10:08 WIB

SWI Kritik Monopoli Organisasi Pers: Kebijakan Harus Berdasar UU Pers dan HAM

Minggu, 5 Oktober 2025 - 23:26 WIB

Dentuman Keras Disertai Cahaya Warna-Warni Gegerkan Warga Cirebon, Diduga Meteor Jatuh di Langit Cerah

Jumat, 3 Oktober 2025 - 17:53 WIB

Hidupkan Bandara Husein dan Kertajati, Pemkot Bandung Usulkan Konsep ‘Dwi Bandara’ ke DPR RI

Jumat, 3 Oktober 2025 - 01:47 WIB

PPPK Paruh Waktu: Solusi Inklusif untuk Pegawai Non-ASN

Rabu, 1 Oktober 2025 - 16:59 WIB

Pemkot Bandung tak Biarkan Aset Bonbin Dikelola Tanpa Manfaat bagi PAD

Rabu, 1 Oktober 2025 - 16:59 WIB

Hari Kesaktian Pancasila, Wali Kota Bandung: Ikrar Kebangsaan Harus Terus Dijaga

Rabu, 1 Oktober 2025 - 16:58 WIB

Pemkot Bandung tak Biarkan Aset Bonbin Dikelola Tanpa Manfaat bagi PAD

Rabu, 1 Oktober 2025 - 15:44 WIB

SBNI dan BPJS Ketenagakerjaan Bersinergi untuk Meningkatkan Kesejahteraan Buruh

Berita Terbaru