Jakarta – Kabar duka datang dari Amerika Serikat. Yurike Sanger, istri ketujuh Presiden Pertama Republik Indonesia, Soekarno, meninggal dunia pada Rabu (17/9/2025) sekitar pukul 20.00 waktu setempat. Ia menghembuskan napas terakhir di sebuah rumah sakit di San Bernardino, Los Angeles, California.
Kabar kepergian Yurike Sanger telah dikonfirmasi oleh sumber keluarga. Ia wafat dalam usia 80 tahun setelah sebelumnya menjalani perawatan intensif akibat kanker payudara yang dideritanya.
Meski begitu, hingga Kamis siang waktu Indonesia, belum ada informasi resmi terkait rencana pemulangan jenazah maupun lokasi pemakamannya. Pihak keluarga juga belum memberikan pernyataan terbuka kepada publik terkait prosesi pemakaman, termasuk apakah akan dimakamkan di Amerika Serikat atau dibawa ke Indonesia.
Semasa hidupnya, Yurike Sanger dikenal sebagai sosok yang rendah hati dan memilih untuk hidup jauh dari sorotan publik. Hubungannya dengan Presiden Soekarno terjadi di penghujung masa kepemimipinan sang proklamator. Meski tak sepopuler istri-istri Bung Karno lainnya seperti Fatmawati atau Ratna Sari Dewi, nama Yurike tetap tercatat jelas dalam bagian sejarah pribadi Presiden RI pertama itu.
Banyak kalangan yang mengenang Yurike sebagai wanita yang penuh kesederhanaan dan keteguhan hati. Setelah era Bung Karno berakhir, Yurike menjalani kehidupan di luar ranah politik dan publik, termasuk menetap di luar negeri selama bertahun-tahun.
Kabar wafatnya Yurike sontak mengundang duka dari sejumlah kalangan, khususnya para pemerhati sejarah dan pengagum sosok Soekarno. Di media sosial, ucapan belasungkawa mulai bermunculan dari warganet yang menyampaikan rasa hormat atas peran dan perjalanan hidup Yurike di tengah kisah besar sejarah Indonesia.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari pihak keluarga besar Soekarno maupun pemerintah Indonesia. Masyarakat masih menunggu kepastian soal pemakaman maupun kemungkinan penghormatan terakhir dari pihak negara.
Selamat jalan, Ibu Yurike. Namamu akan tetap dikenang dalam lembar kecil namun berarti dari perjalanan panjang sejarah bangsa. (*)