Puluhan Sekolah di Garut Diduga Bayar ‘Pelicin’ Agar Terima Dana Pemerintah

BARA NEWS JABAR

- Redaksi

Sabtu, 16 Agustus 2025 - 08:07 WIB

50268 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Garut – Puluhan sekolah di Kabupaten Garut mengaku terbebani dugaan kewajiban menyetor uang puluhan juta rupiah ke Dinas Pendidikan (Disdik) setempat agar bisa menerima bantuan pemerintah. Uang itu disebut sebagai “pelicin” untuk memperbesar peluang sekolah mendapatkan kucuran dana pada periode berikutnya, dilansir dari Kompas.com, Kamis (14/08/2025).

Salah satu pengelola sekolah yang enggan identitasnya dipublikasikan menuturkan, bantuan disalurkan melalui seseorang di lingkungan Disdik. “Bantuannya untuk revitalisasi sekolah, besarannya 200 juta hingga 400 juta rupiah, kami diminta menyetor 30 juta sampai 60 juta ke seseorang di Disdik,” ujarnya kepada Tribunjabar.id.

Pengelola itu menambahkan, sejumlah Taman Kanak-kanak (TK) tahun ini menerima bantuan, antara lain TK Al Kautsar, TK Al Junaediyah, TK Aisyiah 2, dan TK Al Khoeriyah. Bantuan bersumber dari pemerintah pusat melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah (Kemendikdasmen RI).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Jika setoran tidak diberikan, penerima bantuan disebut tidak akan lagi mendapat kucuran dana di masa mendatang. Bantuan ini untuk pembangunan ruang Usaha Kesehatan Sekolah (UKS), pengadaan perabot, dan fasilitas area bermain,” kata pengelola tersebut.

Sementara itu, Plt Kepala Bidang Pendidikan Masyarakat (Dikmas) Disdik Garut, Iyan, menegaskan peran Disdik hanya sebagai penghubung antara pusat dan sekolah. Ia menyebut bantuan disalurkan langsung pemerintah pusat, dan proses pencairan dilakukan bertahap. “Kami hanya menyampaikan informasi kepada sekolah penerima untuk mengikuti zoom meeting dari pusat,” jelasnya.

Kasus dugaan setoran ini memicu pertanyaan soal transparansi dan pengawasan dana bantuan sekolah, terutama di tengah pandemi dan tekanan ekonomi yang dirasakan sekolah. (*)

Berita Terkait

Gandeng Bang Bob, Kajari Garut Dorong Penguatan Karakter Jaksa Lewat “Character Building”
Polisi Bongkar Sindikat Uang Palsu di Garut, 1.200 Lembar Disita
569 Siswa di Garut Diduga Keracunan Makanan Gratis, Dominasi Pelajar SD
SDN 7 Kota Kulon Garut Terima Bantuan Fisik Sekolah dari Program BRI Peduli “Ini Sekolahku”
Tiga Tewas di Pernikahan Anak Gubernur Jabar, Maula dan Putri Akhirnya Buka Suara
Tragis! Berebut Makanan Gratis di Pernikahan Anak Gubernur, Tiga Nyawa Melayang
Polres Garut Gagalkan Peredaran Ekstasi dan Ganja, Dua Tersangka Dibekuk
Kejari Garut Segera Sidangkan Dokter Cabul Tersangka Kekerasan Seksual terhadap Pasien Hamil

Berita Terkait

Senin, 6 Oktober 2025 - 10:08 WIB

SWI Kritik Monopoli Organisasi Pers: Kebijakan Harus Berdasar UU Pers dan HAM

Minggu, 5 Oktober 2025 - 23:26 WIB

Dentuman Keras Disertai Cahaya Warna-Warni Gegerkan Warga Cirebon, Diduga Meteor Jatuh di Langit Cerah

Jumat, 3 Oktober 2025 - 17:53 WIB

Hidupkan Bandara Husein dan Kertajati, Pemkot Bandung Usulkan Konsep ‘Dwi Bandara’ ke DPR RI

Jumat, 3 Oktober 2025 - 01:47 WIB

PPPK Paruh Waktu: Solusi Inklusif untuk Pegawai Non-ASN

Rabu, 1 Oktober 2025 - 16:59 WIB

Pemkot Bandung tak Biarkan Aset Bonbin Dikelola Tanpa Manfaat bagi PAD

Rabu, 1 Oktober 2025 - 16:59 WIB

Hari Kesaktian Pancasila, Wali Kota Bandung: Ikrar Kebangsaan Harus Terus Dijaga

Rabu, 1 Oktober 2025 - 16:58 WIB

Pemkot Bandung tak Biarkan Aset Bonbin Dikelola Tanpa Manfaat bagi PAD

Rabu, 1 Oktober 2025 - 15:44 WIB

SBNI dan BPJS Ketenagakerjaan Bersinergi untuk Meningkatkan Kesejahteraan Buruh

Berita Terbaru