Depcolektor dan Ormas bentrok lagi di kawasan Depok

REDAKSI JABAR

- Redaksi

Jumat, 18 April 2025 - 09:27 WIB

50194 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

 

BARA NEWS Bogor,Jum’at 18/04/2025

 

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

 

Depok_Keributan antar debt collector dan ormas kembali pecah di Kota Depok. Insiden yang terjadi di Gang KUD, Jl. Raya Bogor Km. 37 No. 5, Kelurahan Sukamaju, Kecamatan Cilodong, Kamis (17/4/2025) sore, bukan hanya menimbulkan ketegangan fisik, tetapi juga memantik kegelisahan sosial warga yang sudah muak dengan teror jalanan ala penagih utang dan organisasi kemasyarakatan.

 

 

Kejadian bermula dari aksi penarikan paksa sepeda motor milik warga bernama IF oleh lima debt collector dari PT. Galang Bintang Timur. Aksi brutal itu diduga karena keterlambatan pembayaran angsuran satu bulan. Merasa diperlakukan kasar, IF memanggil pamannya yang merupakan anggota ormas BPPKB Banten. Niat mediasi berakhir ricuh, bahkan salah satu anggota ormas disebut mengalami pemukulan di kantor leasing.
Keributan makin liar setelah muncul dugaan adanya perekaman diam-diam oleh salah satu pihak. Sementara itu, emosi warga pun memuncak. Massa yang tersulut amarah merusak lima sepeda motor milik pihak leasing. Lalu lintas macet total, ketegangan memuncak, dan situasi sempat berubah menjadi medan perang batu dan kayu.

Polsek Sukmajaya dan Patroli Presisi Polres Metro Depok yang turun ke lokasi butuh waktu lebih dari satu jam untuk membubarkan massa dan meredam suasana. Namun bagi warga, ini bukan soal sepele.

 

 

“Ini bukan pertama kalinya. Sudah berulang kali kami diresahkan. Kalau dibiarkan, Depok bisa berubah jadi kota konflik. Kami minta Wali Kota tegas!” ujar seorang warga yang kesal dan enggan disebutkan nama.
Warga mendesak Wali Kota Depok untuk tidak tinggal diam. PT. Galang Bintang Timur disebut sudah tiga kali memicu konflik dalam enam bulan terakhir. Penarikan kendaraan tanpa pendekatan manusiawi dan ulah ormas yang ikut memperkeruh suasana membuat masyarakat geram dan cemas.

 

 

“Depok bukan hutan liar tempat yang kuat menindas yang lemah. Kami butuh pemimpin yang mampu melindungi rakyat, bukan jadi penonton saat kekacauan terjadi,” tegas warga lain yang kecewa.

Desakan menguat agar Pemkot Depok segera berkoordinasi dengan aparat TNI-Polri untuk menindak tegas oknum debt collector arogan serta membubarkan ormas-ormas yang terbukti meresahkan.

 

 

“Tangkap yang bikin onar! Jangan tunggu korban jiwa baru pemerintah turun tangan. Jangan biarkan Depok jadi medan konflik karena kelengahan dan pembiaran,” seru warga.
Meski situasi kini dilaporkan telah kondusif dan aparat masih bersiaga, bara konflik belum benar-benar padam. Kendaraan yang disengketakan masih berada di tangan pihak leasing, membuat potensi keributan susulan masih terbuka lebar.

Kini semua mata tertuju pada Wali Kota Depok. Publik menanti, apakah beliau akan hadir sebagai pemimpin yang melindungi, atau sekadar menyaksikan kotanya berubah jadi zona konflik akibat ulah segelintir pihak tak bertanggung jawab.

 

Reporter: Ariyadi ( Ucok )

Berita Terkait

Sentuhan TMMD, Masjid di Wangunjaya Berubah Menjadi Lebih Layak dan Indah
Air Bersih Kini Mengalir, Warga Wangunjaya Sambut Gembira Hasil TMMD
Selesai 100 Persen, Pos Ronda Cibitung Jadi Titik Terang Keamanan Desa
Gemericik Air dan Tawa Anak Desa Wangunjaya Jadi Bukti Manunggal TNI–Rakyat
Suta Widhya: PT Cita Mineral Investindo Tbk Telah Dilaporkan ke Presiden Atas Dugaan Pencemaran Lingkungan Hidup
Bupati Salim Fakhry Tegaskan Komitmen Pembinaan MTQ, Optimistis Aceh Tenggara Masuk 10 Besar
Tak Hanya Membangun Jalan, TMMD Cianjur Bangun Kesadaran Keluarga Sehat
Ditlantas Polda Sultra Gelar Giat Bansos Jumat Berkah Bagi Masyarakat Seputaran MTQ

Berita Terkait

Kamis, 13 November 2025 - 18:19 WIB

Pansus 12 DPRD Bandung Susun Raperda Baru Kesejahteraan Sosial: Atur UGB, PUB, dan LKS Sesuai Regulasi Nasional Terbaru

Kamis, 13 November 2025 - 18:14 WIB

Pansus 11 DPRD Bandung Bahas Raperda Grand Design Pembangunan Kependudukan 2025–2045: Optimalkan Bonus Demografi untuk Masa Depan Kota

Kamis, 13 November 2025 - 18:10 WIB

Wakil Ketua Pansus 13 DPRD Bandung: Raperda Ketertiban Umum Harus Bangun Budaya Tertib dan Partisipasi Warga

Kamis, 13 November 2025 - 16:11 WIB

Pansus 11 DPRD Bandung Bahas Raperda GDPK 2025–2045 untuk Arah Pembangunan Kependudukan

Selasa, 11 November 2025 - 13:49 WIB

bank bjb Dorong Transaksi Digital di West Java Festival, Wujud Dukungan untuk UMKM dan Ekonomi Kreatif

Selasa, 11 November 2025 - 12:13 WIB

Transformasi Digital Adminduk, Langkah Nyata Menuju Bandung Smart City

Selasa, 11 November 2025 - 09:58 WIB

Iman Lestariyono: Perda Baru Akan Perkuat Peran LKS dan Wujudkan Kesejahteraan Sosial yang Adaptif

Senin, 10 November 2025 - 17:52 WIB

Dari Dapur ke Kesuksesan: Perjalanan Vanya Barlian Bangun Kervan Gelato Bersama bank bjb

Berita Terbaru