M. Bagja Jaya Wibawa, S.H., Menjadi Narasumber Dalam Talk Show Radio PRFM, di Bandung

REDAKSI KOTA BANDUNG

- Redaksi

Senin, 24 Februari 2025 - 20:33 WIB

50124 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Anggota Komisi II DPRD Kota Bandung M. Bagja Jaya Wibawa, S.H., menjadi narasumber dalam talk show Radio PRFM, di Bandung, Senin, 24 Februari 2025. Indra/Humpro DPRD Kota Bandung.

BANDUNG, baranewsjabar.com- Anggota Komisi II DPRD Kota Bandung M. Bagja Jaya Wibawa, S.H., menuturkan, stok dan harga bahan pokok di Kota Bandung cenderung stabil. Oleh karena itu, ia mengimbau warga Kota Bandung untuk tidak melakukan beli panik (panic buying).

“Sebetulnya yang harus dilihat itu dari sisi jangan sampai melakukan panic buying. Laporan dari Disdagin (Dinas Perdagangan dan Perindustrian) stok aman dan harga melandai. Berbelanjalah sesuai prioritasnya,” tuturnya, dalam talk show Radio PRFM bertajuk “Menjaga Stok Pangan di Kota Bandung Menjelang Ramadan, di Bandung, Senin, 24 Februari 2025.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Bagja menuturkan, perilaku beli panik hanya akan memicu kenaikan harga karena stok tidak terdistribusikan merata. Setiap memasuki Ramadan, sejumlah harga bahan pokok memang selalu mengalami kenaikan. Setiap tahun menjelang Ramadan DPRD Kota Bandung juga rutin melakukan pemantauan.

Dari hasil pemantauan 20 Februari 2025, laporan Disdagin Kota Bandung mencatat semua harga bahan pokok di pasar tradisional cenderung normal. Bagja berharap stabilitas harga bahan pokok ini besar pengaruh dari diadakannya bazar murah gelaran Disdagin di 30 kecamatan di Kota Bandung.

“Sebetulnya langkah-langkah sifatnya eksekusi seperti bazar murah telah dilaksanakan Disdagin. DPRD memantau hasil bazarnya dirasakan masyarakat. Kami melihat ada harga terkendali. Saya berharap itu kontribusi bazar murah Disdagin. Tetapi selain murah, kami berharap barang yang dijual juga berkualitas. Dalam kondisi layak dikonsumsi masyarakat,” ujarnya.

Selain menjual komoditas berkualitas, ia juga mendorong Disdagin pro aktif merangkul UMKM yang mengisi bazar murah. Dengan begitu, perputaran ekonomi di setiap kecamatan semakin besar.

“Entah bahan pangan, hasil pertanian, atau konsumsi langsung seperti batagor, surabi. Jadi sekali acara bisa dua segmen yang dirangkul,” katanya.

Bagja menjelaskan, kendali terkait pangan ini berada di bawah pelaksanaan dua SKPD. Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Bandung memastikan harga bahan pokok terjangkau dengan stok tersedia.

Upaya lainnya dilaksanakan oleh Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bandung. Saat ini, kata dia, DKPP tengah mengajukan sejumlah usulan yang bisa mendukung stabilitas harga pangan di Kota Bandung.

“DKPP mengajukan subsidi kepada Bank Indonesia untuk bantuan logistik bahan pangan. Itu bisa membantu. Ketika disubsidi BI tentu komoditas akan lebih terjangkau,” ujarnya.

Bagja berharap bazar murah ini akan terus dihadirkan mendekat ke masyarakat dalam momentum-momentum khusus yang berpotensi terjadinya kenaikan harga dan ketersediaan bahan pokok. Ia juga mendorong SKPD terkait untuk gencar menyosialisasikan ke berbagai media sehingga masyarakat tidak tertinggal informasi program-program bazar murah.

Berita Terkait

Pansus 12 DPRD Bandung Susun Raperda Baru Kesejahteraan Sosial: Atur UGB, PUB, dan LKS Sesuai Regulasi Nasional Terbaru
Pansus 11 DPRD Bandung Bahas Raperda Grand Design Pembangunan Kependudukan 2025–2045: Optimalkan Bonus Demografi untuk Masa Depan Kota
Wakil Ketua Pansus 13 DPRD Bandung: Raperda Ketertiban Umum Harus Bangun Budaya Tertib dan Partisipasi Warga
Pansus 11 DPRD Bandung Bahas Raperda GDPK 2025–2045 untuk Arah Pembangunan Kependudukan
Raperda GDPK Jadi Pedoman Utama Penyusunan Kebijakan Kependudukan Kota Bandung
bank bjb Dorong Transaksi Digital di West Java Festival, Wujud Dukungan untuk UMKM dan Ekonomi Kreatif
Transformasi Digital Adminduk, Langkah Nyata Menuju Bandung Smart City
Iman Lestariyono: Perda Baru Akan Perkuat Peran LKS dan Wujudkan Kesejahteraan Sosial yang Adaptif

Berita Terkait

Kamis, 13 November 2025 - 18:19 WIB

Pansus 12 DPRD Bandung Susun Raperda Baru Kesejahteraan Sosial: Atur UGB, PUB, dan LKS Sesuai Regulasi Nasional Terbaru

Kamis, 13 November 2025 - 18:14 WIB

Pansus 11 DPRD Bandung Bahas Raperda Grand Design Pembangunan Kependudukan 2025–2045: Optimalkan Bonus Demografi untuk Masa Depan Kota

Kamis, 13 November 2025 - 18:10 WIB

Wakil Ketua Pansus 13 DPRD Bandung: Raperda Ketertiban Umum Harus Bangun Budaya Tertib dan Partisipasi Warga

Kamis, 13 November 2025 - 16:11 WIB

Pansus 11 DPRD Bandung Bahas Raperda GDPK 2025–2045 untuk Arah Pembangunan Kependudukan

Selasa, 11 November 2025 - 13:49 WIB

bank bjb Dorong Transaksi Digital di West Java Festival, Wujud Dukungan untuk UMKM dan Ekonomi Kreatif

Selasa, 11 November 2025 - 12:13 WIB

Transformasi Digital Adminduk, Langkah Nyata Menuju Bandung Smart City

Selasa, 11 November 2025 - 09:58 WIB

Iman Lestariyono: Perda Baru Akan Perkuat Peran LKS dan Wujudkan Kesejahteraan Sosial yang Adaptif

Senin, 10 November 2025 - 17:52 WIB

Dari Dapur ke Kesuksesan: Perjalanan Vanya Barlian Bangun Kervan Gelato Bersama bank bjb

Berita Terbaru