Bara News Bogor, kamis 13/02/2025
Ketidakhadiran Sekretaris Daerah Kabupaten Bogor, Ajat Jatmika, dalam acara Diskusi Media Menjelang 100 Hari Pemerintahan Rudy Susmanto dan Ade Ruhandi, telah menimbulkan kekecewaan mendalam di kalangan media. Acara yang bertempat di Sekretariat Nasional LS Vinus, hanya berjarak beberapa kilometer dari Pemda, seharusnya menjadi momentum bagi pejabat pemerintah untuk hadir dan menunjukkan komitmen transparansi serta akuntabilitas kepada masyarakat dan media.
Namun, kenyataannya, ketidakhadiran Ajat Jatimka sebagai salah satu narasumber yang dijadwalkan justru menambah kesan adanya kesenjangan antara janji pemerintah dan tindakan nyata di lapangan. Dalam acara yang membahas capaian 100 hari pemerintahan, kehadiran pejabat daerah sangat krusial untuk memberikan klarifikasi dan penjelasan terkait kebijakan serta program yang telah berjalan. Sayangnya, kesempatan ini terlewatkan begitu saja.
Keberadaan media yang memiliki peran penting dalam menyampaikan informasi kepada publik seharusnya menjadi alasan bagi pemerintah untuk lebih proaktif berkomunikasi. Alih-alih menguatkan hubungan dengan media, ketidakhadiran ini justru menimbulkan keraguan apakah pemerintah benar-benar serius dalam menjaga hubungan terbuka dengan masyarakat.
Ketidakhadiran Setda dalam acara ini mencerminkan kurangnya komitmen terhadap transparansi pemerintahan. Ini jelas dapat mempengaruhi kepercayaan publik terhadap pemimpin daerah dan menurunkan citra pemerintah di mata masyarakat. Jika pejabat tinggi seperti Setda pun tidak menghargai forum publik seperti ini, bagaimana masyarakat bisa percaya bahwa pemerintahan mereka berfungsi dengan akuntabel dan transparan?
Pemerintah Kabupaten Bogor harus segera mengevaluasi sikap ini dan memperbaiki komunikasi serta hubungan dengan media, yang merupakan mitra penting dalam memastikan pemerintahan berjalan dengan baik dan sesuai harapan publik.
Reporter: Ariyadi