Bogor// Pada hari 8 Februari 2925 sebuah kecelakaan maut terjadi di pintu Tol Ciawi, Kabupaten Bogor, yang menyebabkan 8 orang meninggal dan beberapa orang lainnya terluka. Kecelakaan ini disebabkan oleh truk pengangkut air mineral AQUA yang mengalami rem blong.
Investigasi Awal
Berdasarkan investigasi awal, ditemukan bahwa truk pengangkut air mineral AQUA tersebut memiliki mobilitas yang tinggi dan sering hilir-mudik di wilayah Jabodetabek. Hal ini menimbulkan kekhawatiran tentang keselamatan dan pengawasan industri air di Indonesia.
Tuntutan Evaluasi dan Pengawasan
Oleh karena itu, kami dari Masyarakat Patriot Peduli Air Nasional (MAPPAN) menuntut evaluasi dan pengawasan yang lebih ketat terhadap industri air di Indonesia. Kami menyerukan kepada pemerintah untuk melakukan penyelidikan dan kajian yang lebih mendalam tentang industri air dan pengawasan yang lebih ketat terhadap truk-truk pengangkut air.
Pihak yang Terkait
Kami menyerukan kepada beberapa pihak untuk melakukan evaluasi dan pengawasan yang lebih ketat, antara lain:
1. Kementerian Perhubungan sebagai fungsi pengawasan daya angkut muatan armada.
2. Kementerian Keuangan untuk kontrol pajak SIPA.
3. Kementerian PUPR untuk kontrol SIPA cq DIRJEN Sumber Daya Air (SDA) Air Permukaan.
4. Kementerian ESDM sebagai pemberi izin SIPA (Air Dalam).
5. Kementerian Lingkungan Hidup untuk kontrol pelestarian air.
6. Pemerintah Daerah Propinsi Jawa Barat.
7. Pemerintah Daerah Kabupaten Bogor dan Sukabumi.
Harapan
Kami berharap bahwa kecelakaan maut di Tol Ciawi ini dapat menjadi pintu masuk untuk melakukan evaluasi dan pengawasan yang lebih ketat terhadap industri air di Indonesia. Kami juga berharap bahwa pemerintah dapat melakukan tindakan yang lebih tegas terhadap industri air yang tidak memenuhi standar keselamatan dan pengawasan.
Penutup
Kami dari MAPPAN siap mendampingi dan memberikan data lengkap terkait industri air di Kabupaten Bogor. Kami menyerukan kepada pemerintah untuk melakukan evaluasi dan pengawasan yang lebih ketat terhadap industri air di Indonesia.
Salam,
Dede Mujahidin
Reporter: Ariyadi (Ucok)